Surabaya |
hahaha.. akhirnya sampai juga nih di target pertama, yaitu Monumen Mayangkara.. monumen ini terletak di dekat Royal Plaza Wonokromo, jadi selalu ramai dilewati pengendara, ya, hanya lewat -,-
harus saya akui, nyari tempat parkir disini sangat susah, muter-muter kesana-kemari, akhirnya nemuu.. di DTC, cukup jauh memang, tapi sebanding dengan pengetahuan sejarah :)
nahhh.. ini dia Monumen Mayangkara..
Monumen Mayangkara |
Monumen Mayangkara ini dibangun oleh keluarga besar Batalyon Infanteri 503/Mayangkara Kodam VIII Brawijaya, diresmikan oleh Mayjend TNI SOELARSO Pangdam V Brawijaya pada 4 April 1985.
berikut ini beberapa yang ada di bawah patung..
puas dah, target satu kelar, selanjutnya target dua, yaitu Monumen Wira Surya, tapi terbesit keinginan untuk berputar lebih jauh dan melewati sebuah Pintu Air, ya, Pintu Air Jagir, saya pun berhenti sejenak dan menunda perjalanan sementara. Menurut sejarah, Raden Wijaya menghancurkan bala tentara Tartar di Pacekan, Surabaya, yang kini kokoh berdiri Pintu Air Jagir. Peristiwa tahun 1293 yang menggagalkan rencana penyerangan tentara Tartar ke Kediri. Pintu air atau dam Jagir dibangun pada masa pemerintahan Belanda sekitar 1912, berada di Desa Pacekan, Wonokromo, Surabaya.
nih fotonya... harap maklum bukan fotografer, modalnyapun cuma hp cina 3 mpxl.. -,- wkwkwk
Pintu Air Jagir |
tak perlu lama-lama disini, matahari mulai meninggi, perjalananpun kulanjutkan kembali, melewati jembatan kali, dari kejauhan Monumen Wira Surya terlihat di tepi, namun ternyata masih direnovasi, tungganganpun kupacu kembali, menuju target selanjutnya yang telah menanti... *kok jadi puisi ya
hhahaha,, :D menuju target selanjutnya, terletak di Jl. Joyoboyo, tepat di belakang terminal Joyoboyo, ya, ada sebuah patung kuda di sana, kuda tak bertuan.. Monumen ini bernama Ronggolawe..
Monumen Ronggolawe |
lanjuttt.. dengan mengarungi Jl. Diponegoro, disana berdiri Patung Diponegoro berkuda, so beautiful...
Monumen Pangeran Diponegoro |
oh iya, ketiga patung kuda tadi posenya berbeda-beda kan? :D
coba nih bandingkan..
itu semua ada maksudnya lho, bukan asal-asalan.. Patung pertama, Kuda dengan seorang pengendara, dan satu kaki kuda diangkat. Ini memiliki arti, sang penunggang kuda wafat ketika sakit, tidak dalam pertempuran. Patung kedua, kuda tanpa pengendara, artinya adalah, di sekitar daerah patung tersebut telah terjadi pertumpahan darah, yang menewaskan banyak korban jiwa. Sedangkan patung ketiga, kuda dengan seorang pengendara, dan kedua kaki depan kuda itu terangkat, ini berarti sang penunggang kuda gugur dalam pertempuran.
oke next, menuju pemberhentian selanjutnya... :D
Monumen Gubernur Suryo..
Monumen Gubernur Suryo |
berikut adalah secuil kalimat pidato pak Gubernur Suryo tgl 9 Nopember 1945 pukul 23.00 nih..
Pidato Gubernur Suryo |
Pesawat ini adalah pesawat yang berjasa dalam penumpasan pemberontakan-pemberontakan dalam negeri kala itu, seperti DI TII, RMS, Andi Azis, dll.
Monumen Pesawat B-26 Intruder |
Data pesawat |
The Last Crew |
Monumen Panglima Besar Jenderal Sudirman |
ini kata-kata mutiara dari beliau untuk generasi yang akan datang..
kata-kata mutiara |
perjalanan saya lanjutkan menuju Monumen Bambu Runcing.
Bambu Runcing |
tak lama saya di monumen ini, karena terik sudah menyengat, sayapun akhirnya singgah di Tugu Pahlawan yang berada persis di depan Kantor Gubernur Jawa Timur, lahan Tugu Pahlawan yang seluas 2,5 ini dulunya adalah bekas Kantor Raad van Justitie atau Gedung Pengadilan Tinggi pada masa Belanda. Tujuan didirikannya monumen ini tidak lain dan tidak bukan adalah untuk mengenang perjuangan para pahlawan saat gempuran 10 November 1945..
Tugu Pahlawan |
Spesifikasi |
kisah berdirinya Tugu Pahlawan ada disini..
Memorabilia |
Soekarno-Hatta |
Makam Pahlawan Tak Dikenal |
Sebuah Batu yang Inspiratif |
Mobil Bung Tomo |
Mobil Bung Tomo ini bermerek Opel Kapitan keluaran Jerman tahun 1956. Bernomor mesin K25L55-23585K. Berada di sekitar Tugu Pahlawan.
Berikut adalah beberapa Patung di dalam area Tugu Pahlawan..
Patung Bung Tomo. Beliau merupakan penerus BPRI (Barisan Pemberontakan Rakyat Indonesia) yang kemudian mendirikan sebuah Radio Pemberontakan di Jl. Mawar, Surabaya. |
Patung Doel Arnowo. Ketua KNI (Komite Nasional Indonesia) untuk Surabaya. Pada th 1950, beliau menjabat sebagai Walikota Surabaya. |
Patung Gubernur Suryo. Gubernur pertama Jawa Timur pd th 1945. Beliau turut serta dalam penolakan kedatangan sekutu dan ultimatum sekutu pada tgl 9 Nopember 1945 pukul 21.00 melalui pidatonya. |
perjalananpun saya lanjutkan menuju tempat bersejarah lainnya, yaitu Jembatan Merah..
Jembatan Merah |
Jembatan Merah merupakan saksi bisu pertumpahan darah yang terjadi di Surabaya 68 th silam.. *Tak Lekang Oleh Waktu
berikut adalah gedung-gedung kuno disekitar jembatan merah..
Gedung Internatio |
Gedung Cerutu |
Gedung Cerutu. Fungsi dari gedung ini dulunya adalah kantor dan sekaligus digunakan untuk gudang. Gedung tersebut dibangun tahun 1916 oleh: N.V. Maatschappij Tot Exploitatie van Het Technish Bureau Gebroeders Knaud.
Gedung PTPN XI |
Gedung PTPN. Terletak di Jl. Merak No. 1 Surabaya dan dibangun pada tahun 1920-1925 oleh arsitek terkenal di Batavia, Hulswit, Fermont & Ed. Cuypers.
Gedung Kuno yang sekarang menjadi Bank BNI |
Gedung Kuno |
Gedung Kuno |
Gedung Kuno |
Satu monumen target saya selanjutnya adalah, monumen sekaligus makam W.R. Supratman di Jl. Kenjeran, sayang sekali, makamnya terkunci, eman :(
terakhir, saya pun menuju kampus tercinta, kampus dimana saya mulai mengenal dirinya,.. #uhuuk
iya, Kampus A Universitas Airlangga. Bangunan ini telah berdiri di zaman Belanda pada th 1913, dan bernama Nederlandsch Indische Artsen School (NIAS). Dan bulan September mendatang ini, adalah tepat 1 Abad sejak pendidikan ini dibuka.. #proud meski bukan dari pendidikan dokter :)
Nederlandsch Indische Artsen School (NIAS) |
untuk lebih jelasnya langsung klik Sejarah Pendidikan Dokter aja yah.. hehehe :D
capek terbayar lunas dengan yang pengetahuan didapatkan, semoga sejarah bangsa ini takkan pernah terlupakan oleh generasi-generasi mendatang ini..
Hal-hal tersebut memang terkesan sepele, dan membuang-buang waktu, sering kita lewati, namun jarang kita maknai, bahkan sampai terlupakan..
akhir kata, izinkan saya mengutip sebuah kalimat dari Bung Karno,
"Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya". - SoekarnoTerima kasih..
Wassalamu'alaikum..
P.S.
oh iya, postingan ini hanya sebagian kecil dari apa yang ada, maka tunggu update selanjutnya ya, mblakrak 2 coming soon.. :D
sumber:
Foto dokumen pribadi.
http://www.eastjava.com
http://digital-library.surabaya.go.id/
No comments:
Post a Comment